Sungguh saya tidak menyangka, ini akan dikatakan
oleh Wahhabi Malaysia yang bersembunyi di balik akun Mimbar Dakwah
Daerah Tumpat. Dalam sebuah status ia mengatakan bahwa ucapan Ya Hanana
adalah merupakan cirri-ciri syi’ah.
“Kumpulan Qasidah yang
menyanyi Ya Hanana. Dalam lirik lagu tu ada perkataan ucapan puak SYIAH
iaitu "Ya Hanana!". Kata Ustadz Wahhabi dari Malaysia itu.
Tidak
hanya itu, ia juga mengatakan bahwa kata Ahmad dalam qoshidah yang di
publikan oleh Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf ini, di nilai tidak
menempati sunah.
“Ada jg istilah "Nabi Ahmad" dalam lagu itu. Ia
tidak menepati SUNNAH, krn Jibril sendiri panggil Rasulullah dgn
'Muhammad', kenapa pandai-pandai tukar panggilan Nabi Muhammad kpd NABI
AHMAD?” Tegasnya.
Ia mengatakan bahwa penyebutan Nabi Ahmad merupakan semangat beragama yang dipadun dengan kejahilan.
“Inilah terjadi bila semangat beragama dipandu oleh KEJAHILAN.” Pungkasnya. (10/8/2013. https://www.facebook.com/mimbar.masjidalhuda)
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Tanggapan saya:
Setahu
saya, tidak ada satupun Ulama salaf yang mengatakan bahwa ucapan “YA
HANANA” adalah cirri-ciri Syi’ah. Ciri-ciri Syia’ah yang sering
dikatakan oleh Ulama salaf adalah Syi’ah gemar mencaci para sahabat dan
istri Nabi.
Adapun YAHANANA hanyalah merupakan bahasa arab yang
terdiri dari tiga kalimat, Yakni huruf munada “YA”, Kalimat Hana, dan
Dhomir NA. Apabila di terjemahkan maka YA HANANA berarti:
“BETAPA
BERUNTUNGNYA KAMI."
Mengapa kami merasa beruntung? Sebab kami
menjadi umat Nabi Muhammad SAW. Apakah Wahhabi tidak merasa beruntung
menjadi umat islam?
Mengenai penyebutan Nabi Muhammad dengan
sebutan Ahmad, bukanlah kesalahan dalam menempatkan sunah melainkan
merupakan sebutan yang diajarkan oleh Al-Qur’an. Dalam Surat Ash-Shof : 6
ketika merekam pernyataan Nabi Isa As, Alloh berfirman:
وَإِذْ
قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ
اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ
وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya AHMAD…”
Oleh
karena itu, mari kita nikmati Qoshidah YA HANANA yang dibawakan oleh
Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf. Selamat menikmati http://www.youtube.com/watch?v=0NI4q8uZ2nM
Wal
hasil: Ya hanana bukanlah ciri-ciri Syi’ah. Ya Hanana merupakan kalimat
untuk menunjukan kebahagiaan akan berita gembira dari Nabi Isa AS bahwa
akan datang seorang Rosul yang bernama: AHMAD.
Jika penyebutan
Nabi Ahmad dianggap sebagai kesalahan dalam menempatkan sunah, padahal
al-quran sendiri menyebut Nabi AHMAD, maka secara tidak langsung wahhabi
telah menuduh QUr’an salah dalam menempatkan sunah. Karena Al-Qur'an
telah menyebut nama Nabi Muhammad dengan sebutan AHMAD.
Jadi sebenarnya Aswaja yang beruntung karena menjadi Umat Muhammad ataukah Wahhabi yang Jahil? Wallohu a’lam.
http://https://www.facebook.com/mimbar.masjidalhuda
Semua kebatilan di fitnahkan kepada Wahabi.
BalasHapusWahabi itu ada dua yaitu :1.Abd WAHAB bin ABDURRAHMAN bin RUSTUM( KHAWARIJ )SESAT wafat 211H.2.Syaikh MUHAMMAD bin ABD WAHAB(Penegak SUNNAH )wafat 1206H.
Jadi perlunya kita ketahui sebutan boleh sama tetapi orang nya beda.
Belajar yg bnar mas yanto..biar bisa bedain wahabi dn wahbiyah
HapusBelajar yg bnar mas yanto..biar bisa bedain wahabi dn wahbiyah
HapusDan perlu di ingatkan lagi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, mengharamkan nyanyi2 an dan musik walaupun itu musik islami karena jaman nabi dan sahabat tidak mencotohkan nya
HapusDan satu lagi jika anda berpikir "itu mobil, hp, tv kn gk ada di jaman nabi jdi bid'ah dong?"
Harap bisa bedakan perkara dunia dan ibadah, bid'ah hanya berlaku untuk perkara ibdah bukan duniawi, Wallahu'alam
Pertanyaan adalah apakak sholawatan seperti itu dengan ya hanna di contoh kan oleh nabi dan di ikuti shabaat nabi ? Apakah para salaf bersholawat seperti? Adakah dalilnya? Kalau kita cinta sama rasulallah kerjakn lah amalan Sunnah yang beliau contoh kan terlebih dahulu sesuai dalil yg shahih, jangan membuat perkara² agama baru yang tidak di contoh kan karena sia² amalannya coba cek hadist tentang bid'ah, Wallahu a'lam
BalasHapus