KH Sya’roni: Peringatan Haul Perlu
Dilestarikan
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU) KH Sya’roni Ahmadi mengungkapkan, peringatan Haul penting
dilaksanakan dan perlu untuk dilestarikan.
Sebab Nabi Muhammad SAW pun menjalankan ritual tahunan tersebut.
Demikian diungkapkannya dalam
peringatan Haul KH Muslim ke-35 di maqbarah (makam) desa Robayan kecamatan
Kalinyamatan, Sabtu sore (15/12).
Menurut Kiai Sya’roni, Nabi
Muhammad setiap setahun sekali melaksanakan ziarah ke makam para suhada perang
Uhud. Jarak kediaman Nabi ke makam kira-kira 6 km. Waktu itu beliau setiap
kesana dengan naik khimar, keledai kadang-kadang jalan kaki.
Dalam kitab Syarah Nahjil Balaghah,
Imam Allaqiti pernah mengatakan setiap tahun sekali Nabi Muhammad menziarahi
sejumlah 70 sahabat. Meski demikian Kiai Sya’roni
menghimbau kepada hadirin agar waspada pada kitab Syarah Nahjil Balaghah
sebab ada yang dikarang ulama Sunni ada pula yang dikarang golongan wahabi.
Dalam Nahjil Balaghah karya Ulama Sunni jelas Haul dilaksanakan juga oleh
kanjeng Nabi. Sedangkan menurut kitab yang sama karya golongan Wahabi
jelas-jelas diharamkan.
Kitab Fatkhul Majid yang ia dapatkan dari perguruan tinggi di Madinah tahun 1982 silam pun demikian. Dalam kitab karya versi Wahabi tersebut ia menemukan fasal yang menerangkan tentang pengkufuran pembuat burdah yang dianggap terlalu mengagung-agungkan Nabi Muhammad SAW. Hal itu tentu berbeda dengan Syarah Fatkhul Majid karya Imam Nawawi Al-Banteni.
Untuk itu, kitab-kitab wahabi
tersebut ia taruh di madrasah agar para guru membacanya dan bisa membedakan
dengan kitab-kitab karangan ulama Sunni. “Saya menghimbau kepada para
santri agar berhati-hati saat mengaji kitab-kitab kuning saat ini,”
himbaunya.
Berkenaan dengan Haul kiai sepuh asal Kudus melansir sabda Nabi Muhammad yang menyatakan mauidloh ada 2. Mauidloh yang bisa berbicara yaitu Al-Qur’an dan asshamit , mauidloh yang berupa kematian. Karenanya Haul, sambungnya, merupakan kegiatan peringatan. “Bersamaan dengan Haul KH Muslim keluarga maupun kita yang ditinggalkan perlu miker-miker kelak kita juga akan menyusulnya,” imbuhnya.
Berkenaan dengan Haul kiai sepuh asal Kudus melansir sabda Nabi Muhammad yang menyatakan mauidloh ada 2. Mauidloh yang bisa berbicara yaitu Al-Qur’an dan asshamit , mauidloh yang berupa kematian. Karenanya Haul, sambungnya, merupakan kegiatan peringatan. “Bersamaan dengan Haul KH Muslim keluarga maupun kita yang ditinggalkan perlu miker-miker kelak kita juga akan menyusulnya,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar