Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri merupakan salah satu
pesantren tertua di Jawa Timur yang telah berusia ratusan tahun. Berdasarkan
manuskrip yang ditulis KA. Sa’doellah Nawawie pada tahun 1971, disebutkan bahwa
Ponpes Sidogiri berdiri sejak 1745. Tahun itulah yang kemudian dijadikan
sebagai tonggak peringatan hari lahirnya Ponpes Sidogiri. Dengan demikian, pada 2012 ini Pondok
Pesantren Sidogiri telah berusia 267 tahun.
Aktivitas pesantren ini pada mulanya hanya
pendidikan ma’hadiyah (kepesantrenan). Pada 1938 baru dibuka
pendidikan madrasiyah dengan nama Madrasah Miftahul Ulum (MMU) dengan tingkat kelas sifir (TK) dan ibtidaiyah (SD), lalu dilanjutkan dengan dibukanya tingkat tsanawiyah
(SMP) pada 1957 dan aliyah (SMA) pada 1983. Pendidikan ma’hadiyah adalah
pendidikan asli pesantren yang sampai
saat ini masih tetap dipertahankan. Di Pondok Pesantren Sidogiri, pendidikan ma’hadiyah ditujukan untuk mewujudkan
manusia yang khairu ummah (umat
yang terbaik).
Pendidikan
madrasiyah atau klasikal terdiri atas jenjang pendidikan
ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah. Sedangkan pendidikan ma’hadiyyah
lebih banyak mengarah kepada aktivitas pendidikan tambahan dan pelatihan
kepada santri agar kelak bisa menjadi khairu ummah (sebaik-baik ummah)
yang mengedepankan akhlakul karimah dalam setiap aktivitasnya. Dan masih
banyak aktivitas lainnya yang akan menambah keterampilan (skill) para
santri yang kelak akan berguna setelah kembali ke masyarakat.
I. Berawal dari
Kopontren
Ponpes Sidogiri juga melatih para santri untuk menangani
bidang perekonomian. Untuk itu, sejak 1961 KA. Sa’doellah Nawawie (Penanggung
Jawab dan Ketua Pengurus Ponpes Sidogiri), merintis berdirinya koperasi sebagai
wadah untuk belajar kemandirian, wirausaha (enterpreneurship) dan
pengabdian bagi para santri. Kegiatan usaha pertamanya adalah membuka kedai dan
warung kelontong di lingkungan pesantren yang menyediakan kebutuhan sehari-hari
bagi para santri.
Meski berdiri sejak 1961, namun Kopontren Sidogiri resmi berbadan hukum mulai 15 Juli 1997 dengan nomor
441/BH/KWK.13/VII/1997. Sejak saat itulah, Koperasi Pondok Pesantren Sidogiri yang
disingkat “Kopontren Sidogiri” terus berkembang
dan tidak pernah berhenti dari aktivitasnya sampai sekarang ini. Berkat
aktivitas Kopontren Sidogiri itu, pada tahun 2002 Pondok Pesantren Sidogiri
mendapat predikat sebagai “Pesantren
Wirausaha Pertama” (Republika, 1 November 2002).
Pada 2012 ini Kopontren Sidogiri telah memiliki 48 cabang di beberapa
wilayah di Jawa Timur seperti Pasuruan, Madura, Probolinggo, Bondowoso dan
banyuwangi. Di masa yang
akan datang, Kopontren Sidogiri bertekad untuk terus berupaya terus melakukan inovasi terhadap
berbagai unit usahanya sehingga dapat
menjadi yang terdepan dalam bisnis ritel, produksi dan jasa.
Berdasarkan
Laporan Keuangan Per 31 Desember 2012, Kopontren Sidogiri telah memiliki aset
sebesar Rp 10.932.849.789 dan omzetnya mencapai Rp
36.713.539.643. Sedangkan Selisih Hasil Usaha yang berhasil dibukukan sebesar
Rp 2.227.694.190 dari modal sebesar Rp 2.227.694.190.
II. Mendirikan BMT
Setelah berhasil
mengembangkan Kopontren Sidogiri, pada pertengahan 1997 pengurus
Kopontren Sidogiri dan beberapa orang guru Madrasah Miftahul Ulum (MMU) Pondok Pesantren Sidogiri memprakarsai berdirinya
koperasi serba usaha yang fokus usahanya adalah simpan-pinjam pola syariah
(SPS) dengan nama Koperasi Baitul Mal wa Tamwil Maslahah Mursalal lil Ummah Sidogiri (BMT MMU Sidogiri).
Mereka mendirikan Koperasi BMT MMU Sidogiri karena
resah dengan kondisi masyarakat yang
terjerat dengan praktik ekonomi ribawi dalam bentuk rentener yang sudah merambah sampai ke desa-desa di sekitar
Sidogiri. Meski para pengelolanya—khususnya guru-guru MMU yang biasanya
berkutat dengan pelajaran kitab kuning—merasa seakan-akan memasuki dunia lain
ketika harus menangani
bisnis syariah, namun mereka berhasil mengembangkan Koperasi BMT MMU Sidogiri (Republika, 17
Maret 2004).
Sejak awal berdirinya sampai sekarang ini, Koperasi BMT MMU Sidogiri
menunjukkan kemajuan yang signifikan
baik dari segi unit pelayanan,
keanggotaan, aktiva (aset), penerimaan kas
(omzet) dan laba bersihnya (SHU). Per 31 Desember 2012 kantor pelayanan Koperasi BMT MMU Sidogiri telah berkembang menjadi 55 unit yang tersebar di berbagai tempat di Jawa Timur seperti
Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto,
Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kota Gresik, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten
Lumajang.
Jumlah anggota Koperasi BMT MMU Sidogiri pun setiap tahunnya terus
bertambah. Per 31 Desember 2012 jumlah
anggotanya telah mencapai 1.994 orang. Padahal, pada 31 Desember 2011 jumlah
anggotanya sebanyak 1.701 orang. Itu berarti ada tambahan 448 anggota baru pada
2012 dan 155 orang anggota yang keluar. Tingginya minat masyarakat untuk
menjadi anggota Koperasi BMT MMU Sidogiri tidak dapat dilepaskan dari kinerja
keuangannya yang selama ini terus mengalami peningkatan. Selisih Hasil Usaha
(SHU) yang dinikmati oleh anggota rata-rata mencapai 18 % per tahun.
Berdasarkan Laporan Keuangan Per 31 Desember 2012, Koperasi
BMT MMU Sidogiri telah memiliki aset sebesar Rp 192.964.329.988 dan omzetnya telah mencapai Rp 801.386.711.728. Sedang SHU
yang berhasil dibukukan mencapai Rp 9.853.070.963 dari modal sebesar Rp
22.285.275.000. 50 % dari SHU
diberikan kepada anggota sesuai dengan besar-kecilnya jumlah simpanan yang
dimiliki oleh anggota, 15 % untuk dana sosial dan sisanya untuk zakat dan dana
cadangan.
Setelah sukses
mengembangkan Koperasi BMT MMU Sidogiri
di kabupaten Pasuruan, para pengurus Koperasi BMT MMU Sidogiri memprakarsai berdirinya Koperasi BMT Usaha
Gabungan Terpadu (UGT) Sidogiri. Pada
6 Juni 2000 mereka mendirikan Koperasi UGT Sidogiri
di Surabaya yang kemudian menjadi cabang pertamanya. Koperasi BMT
UGT Sidogiri yang mereka
dirikan, jumlah aset, omzet dan laba bersihnya terus tumbuh dan berkembang
pesat serta makin mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Kini
pada usianya yang ke-12 tahun pada 2012 ini, Koperasi BMT UGT Sidogiri telah
memilik 192 unit pelayanan yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta
Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Bali, Riau dan Lampung. Jumlah anggotanya pun telah mencapai 5.552
orang. Padahal, per 31 Desember 2011 jumlah anggotanya sebanyak 3.689 orang. Itu berari dalam kurun waktu
setahun saja ada penambahan anggota baru sebanyak 2.076 orang dan 213 orang
keluar sebagai anggota.
Jumlah
Anggotan dan Simpanan Anggota Per Desember 2012
Koperasi
|
Anggota
|
Simpanan
|
Kopontren
Sidogiri
|
1.091
|
Rp 14.573.450.187
|
Koperasi
BMT MMU Sidogiri
|
1.994
|
Rp 22.285.275.000
|
Koperasi
BMT UGT Sidogiri
|
5.552
|
Rp 85.763.260.000
|
Jumlah
|
8.637
|
Rp 122.621.985.187
|
Sumber: RAT Tahun Buku 2012 Kopontren Sidogiri, Koperasi BMT MMU
Sidogiri dan Koperasi BMT UGT Sidogiri
Antusiasme
masyarakat menjadi anggota Koperasi BMT UGT Sidogiri tidak dapat dilepaskan
dari kinerja keuangannya yang terus mengalami peningkatan. Selain itu, Selisih Hasil Usaha yang
diberikan kepada para anggotanya per tahunnya rata-rata sebesar 18 %. Tentu
saja, hal ini menarik minat masyarakat untuk menjadi anggota dan
menginvestasikan dananya untuk dikelola oleh Koperasi BMT UGT Sidogiri. Faktor
penarik lainnya adalah hadiah yang diberikan pada saat RAT yang berupa umrah,
sepeda motor, televisi, kulkas dan perlengkapan rumah tangga lainnya.
Berdasarkan Laporan Keuangan Per 31 Desember 2012, Koperasi BMT UGT Sidogiri memiliki aset
sebesar Rp 662.771.142.563. Omzet usahanya pun
telah mencapai Rp 3.111.845.759.568.
Sedang SHU yang berhasil dibukukan mencapai Rp 32.716.977.343 dari modal
sebesar Rp 85.763.260.000.
Laporan Keuangan Per 31 Desember 2012
NAMA
KOPERASI
|
AKTIVA
(Rp)
|
PENERIMAAN
KAS (Rp)
|
MODAL
(Rp)
|
SHU
(Rp)
|
Kopontren
|
10.932.849.789
|
36.713.539.643
|
14.573.450.187
|
2.227.694.190
|
BMT MMU
|
192.964.329.988
|
801.386.711.728
|
22.285.275.000
|
9.853.070.963
|
BMT UGT
|
662.771.142.563
|
3.111.845.759.568
|
85.763.260.000
|
32.716.977.343
|
Total
|
866.668.322.340
|
3.949.946.010.939
|
122.621.985.187
|
44.794.742.496
|
Sumber: RAT Tahun Buku 2012 Kopontren Sidogiri, Koperasi BMT MMU
Sidogiri dan Koperasi BMT UGT Sidogiri
III. Kemaslahatan untuk Umat
Seiring dengan makin pesatnya pertumbuhan ketiga koperasi
yang ada dalam lingkungan Pondok Pesantren Sidogiri, maka kemaslahatannya bagi
umat juga semakin besar. Pada 2010 zakat
yang dikeluarkan oleh ketiga koperasi tersebut telah mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
“Koperasi milik kami juga semakin berkembang setiap
tahunnya. Untuk pengeluaran zakat saja di tahun ini kami mengeluarkan sekitar
Rp 1 miliar dari tiga koperasi,” papar Mahmud Ali Zein (Harian Radar Bromo,
14 Februari 2010).
Pada 2011 zakat yang dikeluarkan oleh Koperasi
BMT UGT saja mencapai 1,7 miliar. Untuk mengoptimalkan pengelolaan dana zakat
yang Koperasi BMT UGT bekerjasama dengan
Lazizwa Sidogiri untuk menyalurkan dana zakat sebesar Rp 1,7 miliar. Pendistribusian
dana zakat tersebut adalah sebagai berikut: zakat konsumtif, zakat produktif
dan beasiswa.
Pertumbuhan zakat dan dana sosial setiap
tahunnya meningkat tajam. Pada RAT Tahun Buku 2012 zakat dan dana sosial yang
dikeluarkan oleh Kopontren Sidogiri, Koperasi BMT MMU Sidogiri dan Koperasi BMT
UGT Sidogiri telah menembus angka Rp 10.198.162.234.
Untuk Koperasi BMT MMU Sidogiri, dana sosialnya
sebesar Rp 1.477.960.644 ditasharrufkan untuk pengembangan Madrasah Miftahul Ulum
(MMU) Ranting Pondok Pesantren Sidogiri, kemaslahatan Pondok Pesantren Sidogiri
dan kemaslahatan Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS). Sedangkan untuk Koperasi
BMT UGT Sidogiri dana sosialnya ditasharrufkan untuk Pondok Pesantren Sidogiri,
Urusan Guru Tugas dan Dai Pondok Pesantren Sidogiri, IASS dan DIM Sidogiri. Untuk dana zakat--baik Koperasi BMT MMU dan
Koperasi BMT UGT Sidogiri--ditasharrufkan untuk Laziswa Sidogiri.
Laporan Zakat dan Dana Sosial RAT Tahun Buku 2012
NAMA
KOPERASI
|
ZAKAT
|
DANA
SOSIAL
|
JUMLAH
|
Kopontren Sidogiri
|
Rp 151.773.789
|
Rp
55.692.354
|
Rp
207.466.143
|
Koperasi BMT MMU Sidogiri
|
Rp 869.434.471
|
Rp 1.477.960.644
|
Rp
2.347.395.115
|
Koperasi BMT UGT Sidogiri
|
Rp 2.733.619.530
|
Rp 4.909.681.446
|
Rp
7.643.300.976
|
Total
|
Rp
10.198.162.234
|
Sumber: RAT Tahun Buku 2012 Kopontren Sidogiri,
Koperasi BMT MMU Sidogiri dan Koperasi BMT UGT Sidogiri
IV. Prestasi dan Penghargaan
Meski
mulai berdiri terpaut tiga tahun lebih
muda dari Koperasi BMT MMU Sidogiri, Koperasi BMT UGT Sidogiri berkembang
melesat dan menjadi BMT yang memiliki aset terbesar di Indonesia. Berdasarkan
urutan 10 BMT terbesar versi majalah Investor
edisi September 2010, Koperasi BMT
UGT Sidogiri menduduki tingkat pertama dengan aset sebesar Rp 153.718.513.449.
Sedang Koperasi BMT MMU Sidogiri menduduki tingkat ketiga dengan aset sebesar
Rp 56.789.856.176. Peringkat kedua diduduki oleh BMT Bina Ummat Sejahtera dari
Jawa Tengah dengan aset sebesar Rp 130.075.119.276.
5 BMT Terbesar versi majalah Investor edisi September
2010.
No
|
Nama BMT
|
Aset (Rp)
|
Lokasi
|
1
|
Usaha Gabungan
Terpadu (UGT)
|
153.718.513.449
|
Jawa Timur
|
2
|
Bina Ummat Sejahtera
|
130.075.119.276
|
Jawa Tengah
|
3
|
Maslahah Mursalal
lil Ummah (MMU)
|
56.789.856.176
|
Jawa Timur
|
4
|
Tumang
|
19.639.395.293
|
Jawa Tengah
|
5
|
Al-Huda
|
15.805.114.168
|
Jawa Tengah
|
Di tingkat
nasional, tiga koperasi di Sidogiri masuk dalam daftar 100 Koperasi Besar
Indonesia versi majalah Peluang
(2012). Koperasi BMT UGT Sidogiri masuk dalam urutan ke-3, Koperasi BMT MMU
Sidogiri masuk dalam urutan ke-14 dan Kopontren Sidogiri berada dalam urutan
ke-93.
Berikut selengkapnya prestasi dan
penghargaan yang telah diraih oleh Koperasi BMT MMU dan Koperasi UGT Sidogiri
pada 2012.
A. Kopontren Sidogiri
1. Rangking 93 dari 100 Koperasi Besar Indonesia
Versi Majalah Peluang Tahun 2012.
B. Koperasi BMT MMU Sidogiri
- Juara Lomba Karya Penanggulangan Kemiskinan (Pro Poor Award) Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2012.
- Rangking 14 dari 100 Koperasi Besar Indonesia Versi Majalah Peluang Tahun 2012.
- Rangking 2 dari 10 Koperasi Jasa Keuangan Syariah Terbesar Indonesia Tahun 2012.
5. Masuk dalam 300 Koperasi Unggulan Indonesia
2012.
C. Koperasi BMT UGT Sidogiri
1. Dinobatkan oleh Kementrian Koperasi Pusat di
Jakarta sebagai Koperasi Jasa Keuangan Syariah Terbesar se-Indonesia Tahun
2012.
2. Rangking 3 dari 100 Koperasi Besar Indonesia
Versi Majalah Peluang Tahun 2012.
3. Mendapat penghargaan Lifetime Achievement
dalam ajang BSM UMKM Award 2012.
4. Ketua Pengurus Koperasi BMT UGT Sidogiri H.
Mahmud Ali Zain Dinobatkan sebagai Tokoh Koperasi Jawa Timur Tahun 2012.
V.
Rahasia Kesuksesan
Setidak-tidaknya
ada empat faktor p yang sangat menunjang kesuksesan tiga koperasi di Sidogiri,
yaitu:
Pertama,
faktor nama besar Pondok Pesantren Sidogiri. Sebagai pondok pesantren yang
telah berusia lebih dari 267 tahun, Pondok Pesantren Sidogiri telah mendapat
kepercayaan yang sangat besar dari masyarakat. Karena itulah, segala sesuatu
yang berhubungan dengan nama besar Pondok Pesantren Sidogiri akan mudah
mendapat dukungan dan kepercayaan terutama dari para santri, alumni dan
masyarakat.
Nama
Koperasi BMT MMU Sidogiri dan Koperasi BMT UGT dapat dikatakan tabarrukan (mengharap keberkahan) dari
nama besar Pondok Pesantren Sidogiri. Nama MMU pada Koperasi BMT MMU Sidogiri
mengadaptasi dari nama MMU yang sudah sangat terkenal di Pondok Pesantren
Sidogiri. MMU merupakan kepanjangan dari Madrasah Miftahul Ulum yaitu suatu
lembaga pendidikan madrasiyah atau klasikal di Pondok Pesantren Sidogiri.
Karena berdirinya Koperasi BMT MMU Sidogiri dimotori oleh para guru (asaatidz) Madrasah Miftahul Ulum MMU
Pondok Sidogiri, maka nama BMT yang didirikan menggunakan nama MMU namun dengan
singkatan Maslahah Mursalah lil Ummah.
Demikian
juga dengan Koperasi BMT UGT Sidogiri. Nama UGT diambil dari salah satu lembaga
yang ada di lingkungan Pondok Sidogiri yaitu Urusan Guru Tugas (UGT). Yaitu
suatu lembaga yang menangani guru tugas dari Pondok Pesantren Sidogiri yang
biasanya ditugaskan di berbagai pondok pesantren atau madrasah ranting yang
berafilial dengan Pondok Pesantren Sidogiri. Karena berdirinya Koperasi BMT UGT
Sidogiri dimotori oleh para guru (asaatidz)
yang menjadi pengurus di Urusan Guru Tugas (UGT), maka nama BMT yang didirikan
menggunakan nama UGT namun dengan singkatan Usaha Gabungan Terpadu.
Dengan
demikian, dari segi nama terlihat bahwa Koperasi BMT MMU dan Koperasi BMT UGT
sama-sama tabarrukan (mengharap
keberkahan) dari nama besar MMU dan UGT di Pondok Pesantren Sidogiri.
Kedua,
faktor kepemimpinan. Para pengurus koperasi di Sidogiri merupakan figur dan
tokoh yang sangat disegani dan memiliki karisma yang kuat. Para pengurus
Kopontren Sidogiri, Koperasi BMT MMU Sidogiri dan Koperasi BMT UGT Sidogiri
pada umumnya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Majlis Keluarga Pondok
Pesantren Sidogiri. Mereka itu sangat dihormati dan ditaati oleh para santri
dan alumni Pondok Pesantren Sidogiri. Ketaatan kepada pengurus merupakan modal
untuk menjalankan organisasi secara efektif dan efisian. Kebijakan yang dibuat
oleh pengurus koperasi dapat secara efektif dan efisien dijalankan oleh para
anggota dan karyawan koperasi. Berbagai masalah yang muncul pun dapat mudah
dipecahkan tanpa gejolak baik dari karyawan maupun anggota. Karena itu, salah
seorang ketua pengurus koperasi di Sidogiri pernah berkelakar, “Saya ini hanya
dijadikan sebagai jimat saja.” Maksud dari “jimat” adalah sesuatu yang dihargai,
dipatuhi dan dihormati sehingga keberadaan tokoh tersebut dihargai, dipatuhi
dan dihormati oleh komunitasnya.
Ketiga,
faktor jaringan. Keberadaan alumni Pondok Pesantren Sidogiri yang membentuk
organisasi Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) sangat efektif dalam
pembentukan cabang-cabang baru di tiap daerah sekaligus mengembangkan dan
memajukan cabang tersebut sehingga mampu memberikan kontribusi SHU. Para alumni
Pondok Pesantren Sidogiri yang bernaung di bawah wadah IASS banyak yang menjadi
karyawan dan manajer baik di Koperasi BMT MMU Sidogiri dan Koperasi BMT UGT
Sidogiri yang ada di daerah. Dengan demikian, apabila pengurus Koperasi BMT MMU
Sidogiri dan Koperasi BMT UGT Sidogiri mau membuka cabang di daerah, tidak akan
kesulitan untuk mencari karyawan yang memiliki tingkat kepercayaan dan
loyalitas yang tinggi. Terlebih lagi, pada jenjang pendidikan tingkat aliyah di Pondok Pesantren Sidogiri
terdapat program muamalah. Lulusan
dari program muamalah inilah banyak
yang menjadi karyawan baik di Koperasi BMT MMU Sidogiri maupun di Koperasi BMT
UGT Sidogiri.
Keempat,
SDM yang memiliki karakter STAF. Para pengurus dan karyawan tiga koperasi di
Sidogiri itu kebanyakan merupakan alumni Pondok Pesantren Sidogiri. Dari
jajaran pengurus di tiga koperasi di Sidogiri tak ada seorang pun yang memiliki
gelar sarjana. Meski demikian, mereka memiliki karakter STAF yaitu karakter
Nabi Muhammad SAW yaitu Siddig, Tabligh, Amanah dan Fathonah.
Ketiga karakter itulah yang dikembangkan dan pada gilirannya sangat menunjang kesuksesan
tiga koperasi di Sidogiri.
***
Buku Sukses
Ekonomi Syariah di Pesantren: Belajar dari Kopontren
Sidogiri, Koperasi BMT MMU Sidogiri dan Koperasi BMT UGT Sidogiri merupakan edisi
revisi dari buku Kebangkitan Ekonomi Syariah di Pesantren yang terbit pada 2004. Buku ini berisi rekam jejak
kesuksesan para aktivis pesantren yang berlatar belakang Pondok Pesantren
Sidogiri dalam mengembangkan ekonomi syariah melalui Kopontren Sidogiri,
Koperasi BMT MMU Sidogiri dan Koperasi BMT UGT Sidogiri. Rekam jejak kesuksesan tersebut diadaptasi dari
berbagai sumber seperti buku Peluang
dan Tantangan Bank Syariah di Indonesia (Penerbit Al-Kautar Prima, 2006), koran (Radar Bromo dan
Republika), majalah (Al-Kisah, Ijtihad dan Tempo), buletin (Lensa)
dan internet (www.jurnal.diskopjatim.go.id dan www.nu.or.id).
Pada bagian
tertentu dari sumber-sumber data tersebut, diadakan penyesuaian untuk
menyelaraskan dengan data terbaru yang lebih aktual dan akurat terutama pada
aset, omzet, simpanan anggota maupun jumlah cabang dari Kopontren Sidogiri,
Koperasi BMT MMU Sidogiri dan Koperasi BMT UGT Sidogiri yang setiap tahunnya
terus mengalami peningkatan. Perubahan
yang dilakukan yaitu menyesuaikan data terbaru.
Pembahasan
tentang kesuksesan tiga koperasi di Sidogiri dibagi dalam empat bagian. Bagian
pertama berisi dialog yang menyuguhkan hasil wawancara dengan H. Mahmud Ali
Zain yang merupakan tokoh sentral di balik kesuksesan ekonomi syariah di
Sidogiri. Beliu merupakan salah seorang perintis berdirinya Koperasi BMT MMU
dan Koperasi BMT UGT. Beliau memiliki peran penting di tiga koperasi tersebut,
yaitu sebagai Ketua Pengurus Koperasi BMT UGT Sidogiri dan sebagai Pengawas di
Koperasi BMT MMU dan Kopontren Sidogiri.
Bagian kedua
berisi gagasan yang dipublikasikan di berbagai buku dan media. Ada empat
artikel yang terdapat pada bagian ini yaitu “Aplikasi Syariah di Bidang
Ekonomi”, “Pendekatan dalam Mengembangkan BMT”, “Jangan Biarkan Masakin Makin Tercekik Riba” dan “Tak
Perlu Menunggu 500 Tahun Lagi”.
Bagian ketiga
berisi profil lembaga dari tiga koperasi di Sidogiri yaitu Kopontren Sidogiri,
Koperasi BMT MMU Sidogiri dan Koperasi BMT UGT Sidogiri. Urutan lembaga
disesuaikan dengan tahun berdirinya. Karena itu, Kopontren Sidogiri yang
merupakan cikal bakal berdirinya koperasi BMT di Sidogiri ditampilkan pada
urutan pertama. Berikutnya Koperasi BMT MMU Sidogiri dan yang terakhir profil
Koperasi BMT UGT Sidogiri.
Bagian keempat berisi jejak kesuksesan
tiga koperasi di Sidogiri yang pernah dimuat di i buku, koran, majalah, buletin
dan situs internet. Yaitu buku Kebangkitan
Ekonomi Syariah di Pesantren, koran Radar
Bromo, majalah Tempo dan Al-Kisah, buletin Lensa dan situs http://jurnal.diskopjatim.go.id
/ dan www.nu.or.id.
Penutup
Kiranya kesuksesan ekonomi syariah di
Sidogiri melalui Kopontren Sidogiri, Koperasi BMT MMU Sidogiri dan Koperasi BMT
UGT Sidogiri dapat menjadi inspirasi bagi kalangan pesantren, akademisi dan
masyarakat luas sehingga kesuksesan tersebut dapat ditularkan di tempat lain.
Apabila aktivis pesantren Sidogiri mampu mengaplikasikan fikih muamalah
untuk membangun dan meningkatkan ekonomi
masyarakat, tentu saja ini merupakan kontribusi
berharga kalangan pesantren terhadap bangsa dan negara.
* Makalah yang disajikan dalam bedah buku Sukses Ekonomi
Syariah di Pesantren pada 23 Maret
2013 di STAIN Kediri.
** Penulis
adalah Penyusun Buku Sukses Ekonomi Syariah di Pesantren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar