Selasa, 20 Agustus 2013

Hukum Mengeluarkan Mani (Sperma) di luar Kemaluan Istri (‘azal)

Hukum Mengeluarkan Mani (Sperma) di luar Kemaluan Istri (‘azal)

وحدثنا يحيى بن أيوب وقتيبة بن سعيد وعلي بن حجر. قالوا: حدثنا إسماعيل بن جعفر. أخبرني ربيعة عن محمد ابن يحيى بن حبان، عن ابن محيريز ؛ أنه قال:
دَخَلْتُ أَنَا وَأَبُوْ صُرْمَةَ عَلَى أَبِي سَعِيْدِ الْخُدْرِيِّ. فَسَأَلَهُ أَبُوْ صَرْمَةَ فَقَالَ: يَا أَبَا سَعِيْدٍ ! هَلْ سَمِعْتَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَذْكُرُ الْعَزَلَ ؟ فَقَالَ: نَعَمْ. غَزَوْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم غَزْوَةَ بَنِى مُصْطَلَقٍ. فَسَبَيْنَا كَرَائِمَ الْعَرَبِ. فَطَالَتْ عَلَيْناَ الْعُزْبَةُ وَرَغِبْنَا فِي الْفِدَاءِ. فَأَرَدْنَا أَنْ نَسْتَمْتِعَ وَنَعْزِلَ. فَقُلْنَا: نَفْعَلُ وَرَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بَيْنَ أَظْهَرِنَا لاَ نَسْأَلُهُ ! فَسَأَلْنَا رَسُوْلَ الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: “لاَ عَلَيْكُمْ أَنْ لاَتَفْعَلُوْا. مَا كَتَبَ اللهُ خَلْقَ نَسَمَةٍ هِيَ كَائِنَةٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، إِلاَّ سَتَكُوْنُ

  • Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami berperang bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam melawan Bani Musthaliq lalu kami berhasil menawan beberapa wanita Arab yang cantik. Kami sudah lama tidak berhubungan dengan istri, maka kami ingin sekali menebus mereka sehingga kami dapat menikahi mereka secara mut`ah dan melakukan `azal (mengeluarkan sperma di luar kemaluan istri untuk menghindari kehamilan). Kami berkata: Kami melakukan demikian sedang Rasulullah berada di tengah-tengah kami tanpa kami tanyakan tentang hal tersebut. Lalu kami tanyakan juga kepada beliau dan beliau bersabda: Tidak apa-apa walaupun tidak kamu lakukan karena tidak ada satu jiwa pun yang telah Allah tentukan untuk tercipta sampai hari kiamat kecuali pasti akan terjadi
(Shahih Muslim No.1438-125)

وحدثنا محمد بن المثنى. حدثنا معاذ بن معاذ. حدثنا ابن عون عن محمد، عن عبدالرحمن بن بشر الأنصاري. قال  فرد الحديث حتى رده إلى أبي سعيد الخدري. قَالَ:
ذُكِرَ الْعَزْلُ عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ “وَمَا ذَاكُمْ ؟” قَالُوْا: اَلرَّجُلُ تَكُوْنُ لَهُ الْمَرْأَةُ تَرْضَعُ فَيُصِيْبُ مِنْهَا. وَيَكْرَهُ أَنْ تَحْمِلَ مِنْهُ. وَالرَّجُلُ تَكُوْنُ لَهُ اْلأَمَةُ فَيُصِيْبُ مِنْهَا. وَيَكْرَهُ أَنْ تَحْمِلَ مِنْهُ. قَالَ: “فَلاَ عَلَيْكُمْ أَنْ تَفْعَلُوْا ذَا كُمْ. فَإِنَّمَا هُوَ الْقَدْرُ”.
قَالَ ابْنُ عَوْنٍ: فَحَدَثْتُ بِهِ الْحَسَنَ فَقَالَ: وَاللهِ ! لَكَأَّنَ هٰذَا زَجْرٌ

  • Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Disebut orang tentang ‘azal didekat Nabi Shallallahu alaihi wassalam, lalu beliau bertanya: Apakah ‘azal itu? Mereka menjawab: Seorang lelaki mempunyai isteri yang sedang menyusui anaknya lalu dia bersetubuh dengan isterinya itu, sedang dia tidak suka kalau isterinya menjadi hamil karena itu. Dan seorang lelaki yang mempunyai hamba sahaya lalu dia bersetubuh dengan dia sedang dia tidak suka hamba sahayanya itu hamil karena itu. Nabi berkata: Tidak apa-apa walaupun kamu tidak lakukan karena itu menurut qodar (ketentuan) Allah.
(Shahih Muslim No.1438-131)

حدثنا أحمد بن عبدالله بن يونس. حدثنا زهير. أخبرنا أبو الزبير عَنْ جَابِرٍ ؛ أَنَّ رَجُلاً أَتَى رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: إِنَّ لِي جَارِيَةً هِيَ خَادِمُنَا وَسَانِيَتُنَا. وَأَنَا أَطُوْفُ عَلَيْهَا وَأَنَا أَكْرَهُ أَنْ تَحْمِلَ. فَقَالَ:
“اِعْزَلْ عَنْهَا إِنْ شِئْتَ. فَإِنَّهُ سَيَأْتِيْهَا مَا قُدِرَ لَهَا” فَلَبِثَ الرَّجُلُ. ثُمَّ أَتَاهُ فَقَالَ: إِنَّ الْجَارِيَةَ قَدْ حَبَلَتْ. فَقَالَ:”قَدْ أَخْبَرْتُكَ أَنَّهُ سَيَأْتِيْهَا مَا قُدِرَ لَهَا

  • Hadits riwayat Jabir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan berkata: Sesungguhnya saya mempunyai seorang hamba sahaya perempuan, dialah yang melayani dan memberi minum ternak kami. Saya ingin tidur dengan dia tetapi saya tidak menyukai kalau dia hamil. Nabi berkata: Engkau boleh ‘azal kalau engkau mau, tetapi sesungguhnya nanti akan terjadi juga apa yang ditakdirkan untuk perepmpuan itu. Tiada lama kemudian laki-laki tadi datang kembali dan mengatakan bahwa perempuan itu telah hamil. Nabi menjawab: Sesungguhnya aku telah menceritakan kepada engkau bahwa nanti akan terjadi juga pada perempuan itu apa yang telah ditakdirkan untukNya.
(Shahih Muslim No.1439-134)

حدثنا سعيد بن عمرو الأشعثي. حدثنا سفيان بن عيينة عن سعيد بن حسان، عن عروة بن عياض، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِاللهِ، قَالَ: سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: إِنَّ عِنْدِي جَارِيَةً لِي. وَأَنَا أَعْزِلُ عَنْهَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
“إِنَّ ذٰلِكَ لَنْ يَمْنَعَ شَيْئًا أَرَادَهُ اللهُ” قَالَ: فَجَاءَ الرَّجُلُ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ ! إِنَّ الْجَارِيَةَ الَّتِي كُنْتُ ذَكَرْتُهَا لَكَ حَمَلَتْ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: “أَنَا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ”.

  • Hadits riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam katanya : Sesunguhnya saya mempunyai seorang hamba sahaya perempuan dan saya melakukan ‘azal kepadanya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalammenjawab: Sesungguhnya hal itu tidak akan menghalangi sedikitpun yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian laki-laki tadi datang lagi dan mengatakan : Ya Rasulullah! Sesungguhnya perempuan yang saya sebutkan dahulu kepada Engkau, sekarang telah hamil. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menjawab: Aku hamba Allah dan RasulNya.
(Shahih Muslim No.1439-135)

حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة وإسحاق بن إبراهيم (قال إسحاق: أخبرنا. وقال أبو بكر: حدثنا سفيان)  عن عمرو، عن عطاء، عَنْ جَابِرٍ. قَالَ: كُنَّا نَعْزِلُ وَالْقُرْآنُ يَنْزِلُ. زَادَ إِسْحَاقُ: قَالَ سُفْيَانُ: لَوْ كَانَ شَيْئًا يَنْهَى عَنْهُ، لَنَهَاناَ عَنْهُ الْقُرْآنُ

  • Hadits riwayat Jabir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami tetap melakukan `azal di saat Alquran masih turun. Ishaq menambahkan: Sufyan berkata: Kalau ada sesuatu yang terlarang pasti Alquran telah melarang hal tersebut
(Shahih Muslim No.1440-136)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar