Pondok
Pesantren Sidogiri
|
|
Didirikan
|
1718 atau 1745
|
Jenis
|
Pesantren Salaf
|
Afiliasi keagamaan
|
|
Pengasuh
|
KH A Nawawi Abd Djalil
|
Lokasi
|
|
Situs web
|
Pondok Pesantren Sidogiri berada di Desa Sidogiri Kraton Pasuruan Jawa Timur. Telp.
(0343) 420444 Fax. (0343) 428751 Email: sidogiri@gmail.com
Sejarah Singkat
Sidogiri dibabat oleh seorang Sayyid
dari Cirebon Jawa Barat bernama Sayyid Sulaiman. Beliau adalah keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban.
Ayahnya, Sayyid Abdurrahman, adalah
seorang perantau dari negeri wali, Tarim Hadramaut Yaman. Sedangkan ibunya,
Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati. Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan
cucu Sunan Gunung Jati.
Sayyid Sulaiman membabat dan
mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan dibantu oleh Kiai Aminullah.
Kiai Aminullah adalah santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal
dari Pulau Bawean.
Konon pembabatan Sidogiri dilakukan selama 40 hari. Saat itu Sidogiri masih berupa hutan belantara yang tak terjamah manusia dan dihuni oleh banyak makhluk halus. Sidogiri dipilih untuk dibabat dan dijadikan pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berbarakah.
Tahun Berdiri
Terdapat dua versi tentang tahun berdirinya
Pondok Pesantren Sidogiri yaitu 1718 atau 1745. Dalam suatu catatan yang
ditulis Panca Warga tahun 1963 disebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri
didirikan tahun 1718. Catatan itu ditandatangani oleh Almaghfurlahum KH
Noerhasan Nawawie, KH Cholil Nawawie, dan KA Sa’doellah Nawawie pada 29 Oktober
1963.
Dalam surat lain tahun 1971 yang
ditandatangani oleh KA Sa’doellah Nawawie, tertulis bahwa tahun tersebut (1971)
merupakan hari ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri yang ke-226. Dari sini
disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada tahun 1745. Dalam
kenyataannya, versi terakhir inilah yang dijadikan patokan hari ulang
tahun/ikhtibar Pondok Pesantren Sidogiri setiap akhir tahun pelajaran.
Panca Warga
Selama beberapa masa, pengelolaan Pondok
Pesantren Sidogiri dipegang oleh kiai yang menjadi Pengasuh saja. Kemudian pada
masa kepengasuhan KH Cholil Nawawie, adik beliau KH Hasani Nawawie mengusulkan
agar dibentuk wadah permusyawaratan keluarga, yang dapat membantu tugas-tugas
Pengasuh.
Setelah usul itu diterima dan disepakati, maka dibentuklah satu wadah yang diberi nama “Panca Warga”. Anggotanya adalah lima putra laki-laki KH Nawawie bin Noerhasan, yakni:
1. KH Noerhasan Nawawie (wafat 1967)
2. KH Cholil Nawawie (wafat 1978)
3. KH Siradj Nawawie (wafat 1988)
4. KA Sa’doellah Nawawie (wafat
1972)
5. KH Hasani Nawawie (wafat 2001)
Dalam pernyataan bersamanya, kelima
putra Kiai Nawawie ini merasa berkewajiban untuk melestarikan keberadaan Pondok
Pesantren Sidogiri, dan merasa bertanggung jawab untuk mempertahankan asas dan
ideologi Pondok Pesantren Sidogiri.
Majelis Keluarga
Setelah tiga anggota Panca Warga
wafat, KH Siradj Nawawie mempunyai gagasan untuk membentuk wadah baru. Maka
dibentuklah organisasi pengganti yang diberi nama “Majelis Keluarga”, dengan
anggota terdiri dari cucu-cucu laki-laki KH Nawawie bin Noerhasan.
Rais Majelis Keluarga pertama
sekaligus Pengasuh adalah KH Abd Alim Abd Djalil. Sedangkan KH Siradj Nawawie
dan KH Hasani Nawawie sebagai Penasehat.
Anggota Majelis Keluarga saat ini
adalah:
1. KH A Nawawi Abd Djalil
(Rais/Pengasuh)
2. d. Nawawy Sadoellah (Katib dan
Anggota)
3. KH Fuad Noerhasan (Anggota)
4. KH Abdullah Syaukat Siradj
(Anggota)
5. KH Abd Karim Thoyib (Anggota)
6. H Bahruddin Thoyyib (Anggota)
Urutan Pengasuh
Keberadaan Panca Warga dan
selanjutnya Majelis Keluarga, sangat membantu terhadap Pengasuh dalam mengambil
kebijakan-kebijakan penting dalam mengelola Pondok Pesantren Sidogiri sehingga
berkembang semakin maju.
Tentang urutan Pengasuh, terdapat beberapa versi, sebab tidak tercatat pada masa lalu. Dalam catatan yang ditandatangani KH A Nawawi Abd Djalil pada 2007, urutan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri sampai saat ini adalah:
1. Sayyid Sulaiman (wafat 1766)
2. KH Aminullah (wafat akhir
1700-an/awal 1800-an)
3. KH Abu Dzarrin (wafat 1800-an)
4. KH Mahalli (wafat 1800-an)
5. KH Noerhasan bin Noerkhotim
(wafat pertengahan 1800-an)
6. KH Bahar bin Noerhasan (wafat
awal 1920-an)
7. KH Nawawie bin Noerhasan (wafat
1929)
8. KH Abd Adzim bin Oerip (wafat
1959)
9. KH Abd Djalil bin Fadlil (wafat
1947)
10. KH Cholil Nawawie (wafat 1978)
11. KH Abd Alim Abd Djalil (wafat
2005)
12. KH A Nawawi Abd Djalil
(2005-sekarang)
Kegiatan
Kegiatan di PPS dibagi menjadi dua
macam, yaitu kegiatan Ma’hadiyah dan kegiatan Madrasiyah. Kegiatan Ma’hadiyah
adalah kegiatan yang harus diikuti seluruh santri yang mukim di PPS. Sedangkan
kegiatan Madrasiyah adalah kegiatan yang harus diikuti seluruh santri yang
mukim di PPS dan murid yang sekolah dari rumah walinya, sesuai dengan tingkatan
madrasah masing-masing.
KEGIATAN MA’HADIYAH
Kegiatan ini dimulai pukul 03.30
(setengah empat dini hari) sampai pukul 00.00 waktu istiwa’, yang tentunya
diselingi waktu istirahat. Jenis kegiatan Ma’hadiyah yang ditetapkan oleh
Pengurus bermacam-macam, sesuai dengan tingkatan santri. Jenis kegiatan
tersebut sebagaimana berikut:
1. Tahajud dan Witir Bersama
Kegiatan ini harus diikuti seluruh
santri dan dimulai pukul 03.30 wis (setengah empat dini hari). Pada waktu ini
semua santri dibangunkan dari tidur, kecuali santri yang mukim di Daerah J
(dibangunkan pukul 04.00). Setelah mandi/berwudhu, seluruh santri harus
melaksanakan salat Tahajud dan Witir.
Untuk murid kelas VI Ibtidaiyah,
murid Tsanawiyah, dan anggota Kuliah Syariah yang tidak bertugas di Daerah-nya,
kegiatan ini bertempat di masjid, dibawah pengawasan Kepala Bagian Ubudiyah dan
bawahannya. Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca Asma’ul Husna bersama,
dengan dipimpin seorang santri yang ditunjuk.
Sedangkan untuk kelas I sampai V
Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah, kegiatan ini bertempat di Daerah, di bawah
pengawasan Pengurus Daerah. Kemudian dilanjutkan dengan membaca wirid-wirid
mu’tabaroh, dipimpin Ubudiyah Daerah dan stafnya.
2. Salat Subuh Berjamaah
Salat berjamaah Subuh ini bertempat
di masjid bagi murid kelas VI Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan anggota Kuliah
Syariah yang tidak bertugas di Daerah-nya. Sedangkan murid kelas I sampai V
Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah bertempat di Daerah.
3. Takrar Nazham Kegiatan ini khusus untuk murid kelas I sampai V Ibt dan murid Isti’dadiyah. Bertempat di Daerah masing-masing, di bawah pengawasan Ta’limiyah Daerah dan stafnya.
4. Jam Belajar
Kegiatan jam belajar ini dibagi dua,
pagi dan malam. Bertempat di Daerah. Yaitu pagi setelah salat Subuh s/d pukul
06.00, dan malam pukul 09.00 s/d 10.00. Untuk jam belajar setelah Subuh, pada
hari-hari tertentu diisi pengajian kitab oleh Kepala Kamar masing-masing,
dengan materi yang telah ditetapkan oleh Pengurus Daerah.
5. Salat Dhuha Berjamaah
Kegiatan ini untuk murid kelas I
sampai IV Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah. Waktunya pukul 06.30 s/d 06.45
pagi, dan bertempat di Daerah. Kegiatan ini khusus santri yang bermukim di
selain Daerah K, L, dan H, kecuali pada hari Jumat. Setiap hari Jumat, salat
Dhuhah berjamaah diganti musyawarah di Daerah.
Kemudian setiap hari Selasa, sebelum
pelaksaan salat Dhuha berjamaah, diisi khataman al-Quran. Khusus di Daerah I,
kegiatan salat Dhuha berjamaah ini harus diikuti oleh seluruh santri dari semua
tingkatan.
6. Pengajian Kitab Kuning
Pengajian kitab kuning ada yang
diasuh langsung oleh Kiai/Pengasuh, dan ada yang dibacakan guru-guru yang telah
ditunjuk Kepala Bagian Ta’limiyah dengan persetujuan Ketua III PPS.
Pengajian kitab kuning oleh Pengasuh
adalah kegiatan inti atau pokok di PPS, bertempat di Surau H dan harus diikuti
seluruh santri yang tergolong (1) anggota Kuliah Syariah non guru (telah lulus
Tsanawiyah dan selesai tugas mengajar di luar PPS, tapi tidak bersekolah di
Aliyah), (2) guru yang sedang tidak bertugas, dan (3) murid Aliyah.
Sedangkan santri tingkat Tsanawiyah, Ibtidaiyah, dan Isti’dadiyah sangat dianjurkan untuk mengikuti pengajian yang diasuh oleh Pengasuh. Materi pengajian kitab kuning oleh Pengasuh biasanya adalah kitab Ihya’ Ulūmiddīn, Shahīh Bukhāri, Fathu al-Wahhāb, I’ānah ath-Thālibīn (pagi); Tafsīr Jalālain (sore); dan Jam’u al-Jawāmi’ (malam).
Sementara itu, mengikuti pengajian
kitab yang dibacakan guru-guru, hanya bersifat anjuran bagi semua santri yang
ingin mengikutinya. Tempatnya di ruang-ruang MMU atau Daerah, waktunya setelah
pengajian al-Qur’an Magrib. Materi pengajian kitab kuning oleh guru-guru adalah
kitab-kitab kecil dalam bidang Fikih, Akhlak, Tasawuf, Nahwu, dll.
7. Musyawarah
Di PPS, kegiatan musyawarah kitab
kuning untuk anggota Kuliah Syariah diselenggarakan setiap malam, pukul 09.00
s/d 10.00. Tempatnya di ruang-ruang MMU. Khusus malam Selasa, musyawarah
dilaksanakan pukul 08.00 s/d 10.00.
Sedangkan untuk tingkat Tsanawiyah,
sesuai dengan ketentuan Daerah dan kelasnya, musyawarah dilaksanakan pada
Selasa pagi pukul 05.30 s/d 07.00, bertempat di ruang MMU. Dan bagi santri
kelas V & VI Ibtidaiyah serta V, VI, dan VII Isti’dadiyah dilaksanakan pada
Jumat pagi pukul 06.00 s/d 07.00, bertempat di Daerah.
Selain itu, kegiatan musyawarah ada
yang diistilahkan dengan musyawarah gabungan antar Daerah, bagi kelas III
Tsanawiyah. Musyawarah ini membahas masalah waqi’iyah (kejadian di masyarakat).
Dilaksanakan setiap Jumat pagi pukul 07.30 s/d 09.45 dan bertempat di Daerah
sesuai urutannya. Begitu pula dengan kelas II & III Tsanawiyah, ada
musyawarah gabungan Jumat Pagi, tapi bertempat di ruang MMU.
8. Salat Dhuhur & Ashar Berjamaah
Kegiatan ini untuk murid Ibtidaiyah
dan Isti’dadiyah, dimulai pukul 12.20 s/d 12.45. Bertempat di Daerah untuk
kelas I sampai V, dan bertempat di masjid untuk kelas VI.
9. Salat Maghrib Berjamaah
Kegiatan ini bertempat di masjid
untuk kelas VI Ibtidaiyah, murid Tsanawiyah, dan semua anggota Kuliah Syariah
yang tidak bertugas di Daerah-nya. Sedangkan kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid
Isti’dadiyah bertempat di Daerah.
10. Mengaji al-Quran
Mengaji al-Quran harus diikuti oleh
seluruh santri selain kelas VI Ibtidaiyah & III Tsanawiyah, setelah salat
Maghrib berjamaah. Kegiatan ini diselenggarakan setiap malam, selain malam
Selasa dan malam Jumat.
Kegiatan mengaji al-Quran bertempat
di Daerah untuk anggota Kuliah Syariah dengan cara tadarus. Bertempat di
kamar-kamar Daerah untuk kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah.
Dan bertempat di ruang-ruang MMU untuk kelas I & II Tsanawiyah. Untuk
Ibtidaiyah dan Tsanawiyah dipandu oleh seorang mu’allim (guru mengaji).
Selain itu, bagi murid kelas III
Tsanawiyah harus mengaji al-Quran di pagi hari pukul 06.05 s/d 06.30, selain
Selasa dan Jumat, dengan cara tadarus. Tempatnya di Daerah. Tadarus ini bagi
santri selain warga Daerah K, L, dan H yang harus mengikuti kursus bahasa Arab
dan Inggris (pukul 06.15 s/d 07.15), selain hari Selasa dan Jumat. Untuk Daerah
K, L, dan H, tergantung pengaturan waktu oleh Pengurus Daerah-nya
masing-masing.
11. Baca Salawat
Kegiatan ini dilaksanakan setiap
malam untuk kelas VI Ibtidaiyah dan III Tsanawiyah, bertempat di masjid setelah
pelaksanaan salat Maghrib berjamaah. Khusus malam Selasa, ditambah dengan kelas
I dan II Ts. Kegiatan baca shalawat pada malam Selasa juga dilaksanakan di
Daerah, yang harus diikuti oleh kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid
Isti’dadiyah. Setelah baca shalawat pada malam Selasa itu, diadakan
penerangan/ceramah.
12. Kursus Pengkaderan Ahlusunah wal Jamaah (Annajah)
Kursus Annajah ini khusus murid
Tsanawiyah, sesuai dengan tingkatan kelas. Tujuannya untuk pemantapan akidah
Ahlusunah wal Jamaah dan pelatihan calon Guru Tugas. Dilaksanakan pada
malam-malam tertentu pada pukul 09.00 s/d 10.00, dengan jadwal dan tempat yang
telah diatur oleh Kepala Bagian Ta’limiyah.
13. Baca Burdah
Kegiatan ini dilakukan bergantian
setiap malam, sesuai dengan urutan Daerah yang ditetapkan Pengurus. Pembacaan
Burdah ini dilakukan dengan dua cara, Burdah keliling dan Burdah di Daerah.
Burdah keliling dibaca sambil
mengelilingi komplek pesantren oleh semua santri tingkat Tsanawiyah, yang
berbaris dua-dua, sepuluh jejer dari depan membaca Ayat Kursi. Sedangkan Burdah
di Daerah dibaca bersama di Daerah, dengan seorang pemandu yang telah ditunjuk
oleh Pengurus.
Kegiatan ini dilaksanakan pukul
11.30 s/d 12.00 malam, kecuali bagi Daerah J & I. Untuk Daerah J,
pelaksanaannya setelah salat Subuh berjamaah, bertempat di Daerah. Dan untuk
Daerah I, pelaksanaannya setelah Tahajud dan Witir bersama, juga bertempat di
Daerah.
14. Baca Diba’
Pembacaan Diba’ dilaksanakan setiap
malam Jumat, pukul 07.30 s/d 08.30 malam. Bertempat di masjid untuk anggota
Kuliah Syariah yang tidak bertugas di Daerah. Dan bertempat di Daerah untuk
tingkat Isti’dadiyah, Ibtidaiyah, dan Tsanawiyah. Pembacaan Diba’ ini dipimpin
oleh santri yang telah ditunjuk oleh Pengurus.
15. Gerak Batin
Kegiatan ini bertempat di masjid,
diikuti seluruh santri sesuai urutan Daerah-nya. Waktunya sama dengan pembacaan
Burdah, yaitu pukul 11.30 s/d 12.00 malam. Gerak batin ini diisi dengan membaca
Munjiyat yang diakhiri dengan membaca Hizbul-Futuh.
16. Jaga/Ronda Malam
Yang harus melaksanakan jaga atau
ronda malam ini hanya santri yang berada di tingkat Tsanawiyah, setiap malam
empat anak dari setiap Daerah. Waktunya pukul 12.00 s/d 03.00, dengan cara
berpindah-pindah dari satu pos jaga ke pos jaga yang lain.
17. Baca Munjiyat
Waktu pelaksanaan kegiatan ini
adalah Jumat sore, pukul 05.00 s/d 06.00. Bertempat di Daerah.
18. Baca Ratibu al-Haddad Pembacaan
wirid ini hanya dilaksanakan oleh santri kelas I sampai V Ibt dan murid
Isti’dadiyah, dengan dipandu oleh Ubudiyah Daerah. Pelaksanaannya setelah salat
Subuh berjamaah, bertempat di Daerah.
19. Baca Surat Kahfi
Semua santri harus mengikuti
kegiatan ini setelah salat Subuh berjamaah hari Jumat. Bertempat di Daerah.
20. Olahraga
Kegiatan ini diikuti semua santri,
bertempat di lapangan PPS dengan dipimpin oleh seorang pemandu yang telah
ditunjuk oleh Pengurus. Waktu pelaksanaannya setelah salat Subuh berjamaah,
dengan mengikuti jadwal yang telah ditentukan untuk masing-masing Daerah,
kecuali Daerah I.
Untuk Daerah I, olahraganya juga
dilaksanakan setelah salat Subuh berjamaah, tapi bertempat di lapangan desa
Sidogiri. Cara olahraga, berlari keliling lapangan tiga kali. Setelah olahraga,
belajar bersama di Daerah.
21. Tahfizh al-Qur’an
Kegiatan ini dikhususkan bagi santri
yang berminat menghafal al-Qur’an, bertempat di Daerah A lantai dua. Tahfizh
al-Qura’n ini hanya diperuntukkan bagi tingkat Tsanawiyah ke atas. Untuk Ibtidaiyah
dan Isti’dadiyah, hanya santri yang hafal al-Qur’an 10 juz lebih yang boleh
masuk Tahfizh al-Qur’an.
Sedangkan kegiatannya, menyetor
hafalan ke Pembina setiap hari, pukul 06.00 s/d 07.30 pagi, setelah Ashar s/d
pukul 05.00 sore, dan setelah salat Isya’ s/d 09.00 malam. Pada hari Selasa,
mulai pukul 07.30 pagi sampai selesai menyetor ke wakil Pembina di dalem. Pada
hari Selasa pukul 08.00 s/d 09.00 pagi dan Jumat pukul 10.00 s/d 11.30 siang
takrar silang antar sesama anggota. Selain itu, latihan fashahah (kefasihan)
dan murattal (membaca tartil) dilaksanakan setiap malam Selasa setelah salat
Maghrib sampai Isya’.
1. Masuk Sekolah
Waktu masuk sekolah berbeda-beda
sesuai dengan tingkatan madrasah, dan bertempat di ruang-ruang MMU yang telah
ditentukan. Untuk tingkat Isti’dadiyah dilaksanakan pukul 07.30 pagi s/d 10.50
siang, dengan istirahat satu kali (08.50 s/d 09.15 pagi). Sedangkan tingkat
Ibtidaiyah dilaksanakan pukul 07.30 pagi s/d 12.10 siang, dengan istirahat dua
kali (08.50 s/d 09.15 pagi dan 10.35 s/d 10.50 siang).
Untuk tingkat Tsanawiyah
dilaksanakan pukul 12.20 siang s/d 05.00 sore. Sedangkan tingkat Aliyah pukul
12.40 s/d 05.00 sore. Tsanawiyah dan Aliyah istirahatnya dua kali.
2. Musyawarah Kelas
Musyawarah ini membahas pelajaran-pelajaran
di kelas, dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pimpinan madrasah. Waktu
pelaksanaannya sesuai dengan tingkatan madrasah. Untuk Isti’dadiyah
dilaksanakan pada pukul 10.50 s/d 12.00 siang. Untuk kelas I, II, dan III
Ibtidaiyah dilaksanakan pada pukul 05.10 s/d 05.45 sore. Untuk kelas V & VI
Ibtidaiyah dilaksanakan pada pukul 07.30 s/d 08.45 malam. Dan untuk tingkat
Tsanawiyah dilaksanakan pada pukul 10.10 s/d 11.15 malam.
3. Mengaji al-Quran Kegiatan ini harus diikuti oleh seluruh murid LPPS (dari Luar Pondok Pesantren Sidogiri) pada waktu kegiatan olahraga madrasah, sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pimpinan madrasah.
4. Pembinaan Baca Kitab
Bagi santri yang mukim di PPS,
kegiatan ini dilaksanakan setiap malam Selasa. Sedangkan bagi murid LPPS
dilaksanakan di rumah pembinanya, sesuai dengan tempat dan waktu yang telah
ditentukan oleh pimpinan madrasah.
Kursus ini merupakan kegiatan ekstra
kurikuler bagi murid Tsanawiyah pada malam-malam tertentu. Waktu pelaksanaannya
pukul 09.00 s/d 10.00 malam, dengan jadwal dan tempat yang telah diatur oleh
pimpinan madrasah. Kursus Ilmu Jiwa (Psikologi) untuk kelas II Tsanawiyah,
sedangkan Didaktik Metodik
(Ilmu Pendidikan) untuk kelas III Tsanawiyah.
6. Olahraga
Kegiatan ini dilaksanakan pada
hari-hari tertentu, sesuai jadwal dari pimpinan madrasah. Kegiatan ini sama
dengan masuk sekolah, karena dilaksanakan pada jam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar (KBM). Yaitu pada jam pertama untuk tingkat Ibtidaiyah, dan pada jam
terakhir untuk tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Jenis olahraga bagi murid
Ibtidaiyah dan Tsanawiyah adalah kasti, sedangkan bagi murid Aliyah adalah
voli. Untuk murid Ibtidaiyah dan Tsanawiyah, berangkat dan pulang olahraga
dilakukan dengan berbaris.
Rujukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar