Kamis, 10 Juli 2014

16. Contekan Akhirat

Meskipun kita belum tahu apakah kelak salamanya akan merasa bahagia dengan
kenikmatan di surga atau justru malah sebaliknya, bernasib sengsara dengan
siksaan pedih di neraka ? Namun amal perbuatan kita sehari-hari bisa dijadikan
contekan dari jawaban tersebut.

Hadis riwayat Ali Ibn Abi Thalib, ia berkata: Kami sedang mengiringi sebuah
jenazah di Baqi Gharqad (sebuah tempat pemakaman di Madinah), lalu datanglah
Rasulullah saw. menghampiri kami. Beliau segera duduk dan kami pun ikut duduk
di sekeliling beliau yang ketika itu memegang sebatang tongkat kecil.

Beliau menundukkan kepalanya dan mulailah membuat goresan-goresan kecil di tanah
dengan tongkatnya itu kemudian beliau bersabda,
"Tidak ada seorang pun dari kamu sekalian atau tidak ada satu jiwa pun yang
hidup kecuali telah Allah tentukan kedudukannya di dalam surga ataukah di dalam
neraka serta apakah ia sebagai seorang yang sengsara ataukah sebagai seorang
yang bahagia."

Lalu seorang lelaki tiba-tiba bertanya, "Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah
tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-
usaha?"

Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang
bahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang bahagia.
Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia
akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara."

Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Beramallah! Karena setiap orang akan
dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka
mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun
orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan
dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara."

Kemudian beliau membacakan ayat berikut ini, "Adapun orang yang memberikan
hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang
terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan
adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan
pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang
sukar." (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar