Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at
فإنها ثابتة للمصطفى** كغيره من كل أسباب الوفا
Maka sesungguhnya syafaat adalah sudah ditetapkan bagi al-Mushthofa ** Sebagaimana telah ditetapkan juga bagi selainnya dari setiap orang-orang yang telah menjalankan perintah Allah.
من عالم كالرسل والأبرار **سوى التي خصت بذي الأنوار
Dari orang2 Alim sebagaimana para Rasul, orang2 pilihan yang bertaqwa** Selain yang telah dikhususkan kepada orang2 yang memiliki cahaya.
وأخرج سعيد بن منصور والبيهقي ، وهناد عن أنس – رضي الله عنه – قال :من كذب بالشفاعة فليس له فيها نصيب.
Syaikh Sa’id bin Manshur, imam al-Baihaqi, syaikh Hanad telah mentakhrij hadits dari sahabat Anas radliyallahu’anh, bahwasanya beliau berkata: “Barangsiapa yang mendustakan syafaat maka mereka tidak akan mendapatkan bagian dari syafaat tersebut”.
وأخرج البيهقي عنه أنه قيل له : إن قوما يكذبون بالشفاعة ، قال : لا تجالسوا أولئك .
Imam al-Baihaqi telah mentakhrij hadits dari beliau juga (sahabat Anas) bahwasanya dikatakan kepada beliau; “Sesungguhnya ada kaum yang mendustakan syafaat”, lalu beliau berkata; “Janganlah kamu sekalian duduk dengan kaum tersebut”.
Wajib meyakini bahwasanya orang-orang yang selain Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam BISA MEMBERI SYAFAAT yaitu dari para Rusul, Ambiya’, Malaikat, Shohabat, Syuhada’, ash-Shiddiquun, Auliya’ (para wali) sesuai dengan derajat dan tingkatan mereka masing2 di sisi Allah.
“أنا أول شافع ، وأول مشفع” روى هذا اللفظ أبو هريرة – رضي الله عنه – رواه مسلم ، وجابر بن عبد الله – رضي الله عنهما – أخرجه البيهقي ، وعبد الله بن سلام – رضي الله عنه
Aku adalah orang yang pertama kali memberikan syafaat dan aku adalah orang yang pertama kali yang diterima syafaatnya. Sahabat Abi Hurairah radliyahu’anh telah meriwayatkan hadits yang redaksinya demikian, hadits ini diriwayatkan oleh imam Muslim, imam Jabir bin Abdillah radliayallahu’anhuma juga diriwayatkan oleh imam al-Baihaqi dan syaikh Abdullah bin Salam radliayallahu’anhuma.
وأما حديث ابن مسعود – رضي الله عنه – عند البيهقي قال :يشفع نبيكم رابع أربعة جبريل ثم إبراهيم ثم موسى ثم عيسى ثم نبيكم ، لا يشفع أحد في أكثر مما يشفع فيه نبيكم ، ثم الملائكة ، ثم النبيون ، ثم الصديقون ، ثم الشهداء .
قال البخاري : كذا قال أبو الزعراء : عن ابن مسعود ، ولا يتابع عليه ، والمشهور أنه – صلى الله عليه وسلم – أول شافع ، وكذا قال غير البخاري من أئمة الحفاظ ، والله أعلم
Adapun hadits sahabat Ibnu Mas’ud radliyallahu’anh menurut imam al-Bahaqi beliau berkata; “Nabimu akan mensyafaati setelah keempat dari empat orang; (yaitu) Jibril, Ibrahim, Musa, dan Isa, lalu Nabi kalian. Tidak ada seorang pun yang mensyafaati lebih banyak dari yang disyafaati oleh Nabi kalian, kemudian malaikat, kemudian Ambiya’, kemudian para ash-Shiddiqun, kemudian para Syhuhada”.
Imam al-Bukhrai menyampaikan; Seperti inilah yang disampaikan oleh Abu az-Za’raa’ dari Ibnu Mas’ud dan tidak ada yang mengikuti beliau (dalam redaksi seperti ini). Yang Mashur adalah bahwasanya Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam adalah orang yang pertama kali member syafaat, seperti inilah yang disampaikan oleh imam al-Bukhari dari berbagai Imam pengahfal hadits. Wallahu’Alam.
وأخرج ابن ماجه ، والبيهقي عن عثمان بن عفان – رضي الله عنه – عن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال :
يشفع يوم القيامة الأنبياء ، ثم العلماء ، ثم الشهداء ” وأخرجه البزار ، وفي آخره ” ثم المؤذنون ” .
Imam Ibnu Majjah imam al-Baihaqi telah mentakhrij hadits dari khalifah Utsman bin Affan radliyallahu’anh dari Nabi shalallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda:
“Yang akan mensyafaati kelak di hari kiyamat adalah para Nabi, kemudian para Ulama, kemudia para Syuhada”. Imam al-Bazzar meriwyatkan pada akhir dari redaksi hadits ini; “kemudian para Muadzin”.
وأخرج الطبراني في الكبير ، والبيهقي عن ابن مسعود – رضي الله عنه – قال :
قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم : ” ليدخلن الجنة قوم من المسلمين قد عذبوا في النار – برحمة الله ، وشفاعة الشافعين ” ، وأخرجه الإمام أحمد ، والبيهقي من حديث حذيفة ونحوه ،
Imam at-Tirmidzi telah mentakhrij hadits dan menganggapnya hasan, juga imam al-Baihaqi dari sahabat Abi Sa’id al-Khudlri radliyallahu’anh beliau berkata; Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda; “Sesungguhnya dari kalangan umatku terdapat banyak laki-laki yang seorang laki2 dari mereka bisa mensyafaati sekelompok manusia dan mereka semua masuk surga dengan syafaat seorang laki2 tersebut, seorang laki2 lain dari mereka bisa mensyafaati sekelompok besar (kabilah) kemudian mereka semua masuk surga dengan syafaat seorang laki2 tsbt. Seorang dari mereka bisa mensyafaati keluarganya sehingga mereka semua masuk surga dengan syafaat seorang laki2 tsbt”.
Tulisan ini disarikan dari kitab Lawami’ al-Anwar al-Bahiyyah wa Sawathi’ al-Asrar al-Atsariyyah karya syaikh al-Imam Muhammad as-Safarayini al-Hambali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar