Rabu, 04 Juni 2014

Kisah Rasulullah dan Yahudi yang Menagih Utang

Kisah Rasulullah dan Yahudi yang Menagih Utang

___Di kota Madinah ada beberapa kelompok Yahudi. Mereka pendatang dari utara, seperti negeri Syam dan Palestina. Karena mereka pendatang, kebanyakan pekerjaan mereka di sector riil dan perdagangan. Berbeda dengan penduduk asli Madinah, yang menjadi petani. Di antara pekerjaan yang kelompok Yahudi geluti adalah sector keuangan. Keahlian kaum Yahudi dalam hal ini terbukti sampai sekarang. Orang-orang yahudi bergerak dalam bidang perbankan, pasar modal, dan pegadaian. Boleh dikatakan , dalam sector keuangan, pendudukan Madinah selalu berkaitan dengan orang Yahudi. Dalam mengelola keuangan itu, tidak jarang mereka berbuat curang, bahkan kasar, lahir maupun batin. Namun tidak demikian Yahudi berikut ini.

Suatu saat seorang Yahudi menghampiri Rasulullah Muhammad Shollallahu’alayhi wa sallam. Beliau memang memiliki sangkutan utang piutang dengan Yahudi tersebut. Dengan kasar Yahudi itu menarik selendang Rasulullah hingga lehernya memar. Si Yahudi berkata: ‘Bayar utangmu.. memang kalian ini, Bani Hasyim, suka mengulur-ulur utang!’ Yahudi itu habis-habisan memaki Rasulullah dan menghinanya. Padahal, waktu itu utang Rasulullah belum jatuh tempo.

Melihat tindakan orang yahudi yang kasar itu, sayyidina Umar bangkit dan berkata: ‘Ya Rasulullah.. izinkan aku memenggal leher orang ini!’ Rasulullah shollallahu’alayhi wa sallam berkata: “bukan itu yang aku dan dia perlukan darimu, wahai Umar. Perintahkanlah dia untuk belajar menagih utang dengan baik, dan mintalah aku untuk membayar utang dengan baik. Ketahuilah, utang ini belum jatuh tempo, masih adatiga hari lagi, berdirilah engkau wahai Umar. Bayarlah hak dia dan lebihkan 20 dinar dari jumlah piutangnya sebagai pengganti atas ancamanmu kepadanya.”

Umar segera membayarkan hak orang Yahudi tersebut berikut tambahan sebanyak 20 dinar. Yahudi itu berkata: “Sebenarnya aku melakukan hal itu karena aku pernah membaca perihal sifat seorang utusan Allah dalam kitab Taurat. Aku menemukan seluruh sifat tersebut ada pada MUHAMMAD, kecuali dua sifat yang belum aku lihat dengan mataku sendiri, yaitu sifat Bijak dan Semakin arif bila menerima perlakuan kasar dari orang lain. Dan hari ini aku telah bisa membuktikan keduanya ada pada diri dia. Karena itu, aku menyatakan diri masuk Islam, dan uang ini (pembayaran piutang tadi) akan aku sedekahkan kepada orang-orang Muslim.”

Setelah berkata demikian, yahudi itu datang menemui Rasulullah shollallahu’alayhi wa sallam dan berkata,
“Rentangkan tanganmu, MUHAMMAD. Aku bersaksi, Tidak ada Tuhan selain ALLAH dan engkau adalah RASULULLAH.”
_____
Kisah ini diriwayatkan oleh AL-Hakim dalam kumpulan Haditsnya. Kemampuan diri seseorang dalam mengendalikan marah adalah salah satu unsur dalam sifat bijaksana (Hilm). Sungguh satu akhlak mulia Rasulullah Shollallahu’alayhi wa sallam..

(AlKisah, majalah kisah islami)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar