Kamis, 05 Juni 2014

Kisah Masuk Islamnya Pemimpin Kuffar, Tsumamah bin Utsal Ra.

Kisah Masuk Islamnya Pemimpin Kuffar, Tsumamah bin Utsal Ra.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Tsumamah bin Utsal radiyallahu ‘anhu sebelum masuk Islamnya, Tsumamah ini datang, ditangkap karena ia salah seorang pimpinan kuffar, ditangkap mau dibunuh. Rasul saw bilang “jangan dibunuh, ikat saja ditiang masjid”. “diapakan?”, Rasul menjawab “diamkan saja, beri makan, beri minum tapi biarkan disitu bukan dipenjara, bukan di sel tapi didalam masjid”. Maka sore itu Rasul bertanya “wahai Tsumamah bagaimana keadaanmu?”, Tsumamah berkata “kalau engkau membunuh aku maka engkau membunuh orang yang mempunyai darah”. Maksudnya kalau membunuh tsumamah nanti pengikutnya juga tidak akan diam, akan balas dendam. “Kalau kau lepaskan aku, kau temui aku ini orang yang sangat berterima kasih”, demikian jawaban dari Tsumamah. Maka Rasul saw diam, tahu beliau. Esoknya ditanya lagi “Tsumamah bagaimana keadaanmu?”, “keadaanku kalau kau bebaskan aku, kau akan lihat aku orang yang sangat berterima kasih”. Mulai ciut Tsumamah, ia tidak mengatakan “aku ini orang yang mempunyai darah, bisa balas dendam”, sekarang tidak disebut lagi kalimat itu.yang disebut “aku kalau kau lepaskan maka aku adalah orang yang sangat berterima kasih”. Rasul saw pergi lagi dan hari ketiga Rasul bertanya lagi “Tsumamah bagaimana keadaanmu?”, tsumamah menjawab “tidak berubah dari yang aku katakan kemarin”.

Keras sekali Tsumamah ini, tentunya layaknya ditebas dengan pedang, dan Rasul berkata

“lepaskan”, “ya Rasulullah ini kan tawanan?”, Rasul berkata “lepaskan!”. Maka Tsumamah dilepaskan, kemana ia pergi? Ia pergi kebelakang, mandi, berwudhu lalu kembali dan mengucap “Asyhadualla Illahailallah wa asyhaduanna Muhammadurrasulullah”. Tsumamah seorang satria, ia tidak mau masuk Islam dalam keadaan terikat, ia ingin masuk Islam dalam keadaan bebas. Kalau dibebaskan mau masuk Islam, kalau dipaksa tidak mau, Rasulullah tahu itu. Dan ia terharu dengan akhlak Nabi Muhammad Saw seraya berkata (riwayat ini riwayat Shahih Bukhari) “sungguh tidak ada wajah yang paling kubenci di muka bumi selain wajahmu tapi sekarang wajahmulah yang paling kucintai dari semua wajah dimuka bumi. sebelumnya agama yang paling kubenci adalah agamamu wahai Muhammad tapi sekarang yang paling kucintai adalah agamamu. Tiadalah tempat, kampung halaman yang paling kubenci adalah Madinah Al Munawwarah kampung ini tapi sekarang kampung ini yang paling kucintai Madinah Al Munawwarah dari tempat yang lainnya”

Bagaimana jiwa bisa terbalik dengan cepat, wajah yang paling dibenci adalah wajah Nabi Muhammad Saw berbalik menjadi wajah yang paling dicintai. Inilah akhlak Nabiyyuna Muhammad Shollallahu ‘alayhi wasallam yang meruntuhkan jiwa orang – orang yang tenggelam didalam kekerasannya, didalam segala kesombongannya, ia seorang satria. Tidak mau ia masuk Islam dalam keadaan terikat, bebaskan. Mau masuk Islam tapi ia tidak mengatakan “bebaskan aku baru mau masuk Islam”, ia berkata “kalau kau bebaskan aku akan berterima kasih”, itu saja. Rasul saw membebaskannya. Demikian akhlak Nabiyyuna Muhammad Saw yang dengan inilah ia kemudian mengucapkan Asyhadualla Illahailallah wa Asyhaduanna Muhammadar Rasulullah”

Sumber : Majelis Rasulullah Saw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar