Kamis, 19 Juni 2014

KEMULYAAN BULAN SUCI RAMADHAN

KEMULIAAN BULAN SUCI RAMADHAN

Setiap penciptaan makhluk di muka bumi ini pasti ada salah satu yang dijadikan Allah sebagai ciptaan-Nya yang paling mulia dari yang lain. Allah mengutus Para Nabi dan  Rasul begitu banyak kedunia ini, namun Ia menjadikan Nabi Muhammad sebagai sayyidul ammiya wal mursalin (penghulu Para Nabi dan Rasul). Allah menurunkan kitab kepada Para Rasul dan menjadikan al Qur’an sebagain kitab yang paling sempurna. Dan Allah juga menjadikan dua belas bulan dalam satu tahun dan menjadikan Bulan Ramadhan sebagai sayyidusyuhur (penghulu dari seluruh bulan).

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti-nanti oleh umat muslim. Karena pada bulan ini, Allah membebaskan siksaan para penghuni neraka. Pintu neraka ditutup rapat, dan pintu surga dibuka lebar. Semua do’a diijabah oleh Allah. Serta semua amalan dan ibadah dilipatgandakan, dengan seribu kali lipat.

Sungguh mulia Bulan Ramadhan, dan alangkah beruntungnya mereka yang berjumpa dengannya. Kemuliaan bulan yang penuh berkah ini ditandai dengan diturunkannya kitab yang paling mulia diantara kitab yang lain, dan diwajibkannya puasa wajib pada siang harinya. Adapun keberuntungan bagi mereka yang berjumpa dengan bulan ini, karena didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, dapat menunaikan rukun islam yang ketiga.

Pada bulan ini pula Allah mewajibkan Puasa kepada umat Nabi Muhammad Saw. Puasa yang merupakan salah satu dari rukun islam yang ketiga ini, mengandung berbagai macam keutamaan selain sebagai ibadah kepada Allah seperti, mengajarkan hidup teratur dan mencegah kelebihan makanan. Hal ini sesuai yang disabdakan oleh Rasulullah Saw., yang berbunyi:

اغْزُوْا تَغْنَمُوْا وَصُوْمُوْا تَصِحُّوْا وَسَافَرُوْا تَسْتَغْنَوْا

“Berperanglah kalian, niscaya kalian akan mendapatkan ghonimah (harta rampasan perang), puasalah kalian niscaya kalian sehat, safarlah kalian niscaya kalian berkecukupan”.

( HR. Ath-Thobarany dari Abu Hurairah)

Di dalam hadis Rasulullah Saw banyak menjelaskan mengenai keutamaan-keutamaan bulan ini, antara lain :

Allah Swt membuka pintu surga dan menutup pintu neraka serta setan-setan dibelenggu.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, oleh karena itu, janganlah dikotori dengan perbuatan maksiat kepada Allah. Bulan Ramadhan merupakan tamu yang mulia, oleh karena itu jangan sekali-kali menyianyiakan kedatangannya. Dan bulan bulan ramadhan adalah bulan diwajibkannya berpuasa maka jangan sekali-kali meninggalkannya.

Puasa Itu Indah
Pada bulan ini Allah Swt membuka pintu surga dan menutup pintu neraka sebagai bentuk kasih sayang-Nya kepada hamba Nabi Muhammad Saw, dan memborgol setan-setan supaya ringan dalam melaksanakan ibadah kepada Allah. Hal ini dijelaskan dalan sabda Rasulullah Saw, yang berbunyi:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ

“Apabila bulan Ramadan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu ditutup dan setan-setan dibelenggu”.( Diriwayatkan oleh Bukharidari Abu Hurairah RA)

Waktu yang mustajab untuk berdoa.
Do’a adalah sumber kekuatan umat muslim. Dengan berdo’a atau memohon kepada Allah, semua urusan akan menjadi mudah. Dan waktu yang mustajabnya do’a ialah pada Bulan Ramadhan. Sebagaiman dalam Sabda Rasulullah Saw:

 لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُوْ بِهَا فِيْ رَمَضَان

“Setiap muslim memiliki doa yang mustajab (terkabulkan) yang ia berdoa dengannya pada Bulan Ramadhan.”  (HR. Ahmad)

Dan bukan hanya itu saja, kenapa pada bulan ini do’a-do’a mustajab?, akan tetapi karena pada bulan ini merupah bulan diwajaibkannya berpuasa. Puasa yang merupakan rukun islam yang ketiga adalah ibadah yang berat namun ringan bagi mereka yang mengharap rida dari Allah Swt. Puasa bukan hanya sekedar ibadah tetapi juga berfungsi mengontrol kesehatan serta dapat mendekatkan diri kepada Allah, sehingga menjadikan do’a kita menjadi mustajab. Rasulullah Saw, bersada:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: ” ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ دُونَ الْغَمَامِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَيَقُولُ: وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ “

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Ada tiga golongan yang doa mereka tidak akan ditolak; pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka puasa dan orang yang dizalimin, Allah akan mengangkat doanya di bawah awan pada hari kiamat dan dibukakan untuk doa tersebut pintu-pintu langit, dan Allah berfirman: ‘Demi kemuliaan-Ku, aku benar-benar akan menolongmu walau setelah beberapa waktu’.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibbandan Abd bin Humaid)

Bulan Diturunkannya Al Qur’an
Al Qur’an adalah kitab yang mulia, karena berisi firman – firman Allah Swt. Firman Allah yang berisi ancaman, dan balasan serta cerita umat-umat terdahulu. Di dalam kitab ini diberitakan mengenai hal yang gaib, seperti Surge dan Neraka. Kitab yang berisi 114 surat ini diturunkan kepada rasul yan Mulia yaitu Nabi Muhammad Saw, pada bulan yang penuh kemuliaan tentunya. Sebagaiman Firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat: 185, yang berbunyi:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَان

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil)” (QS. Al Baqoroh : 185)

Al huda dan Al Furqan merupakan  dua nama lain dari al Qur’an Al Karim. Disebut Al Huda karena al Qur’an berisi mengenai petunjuk-petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan disebut Al Furqan  karena, didalam Al Qur’an dijelaskan mana yang halal dan mana yang haram. Mana yang boleh dikerjakan dan mana yang wajib ditinggalkan.

Demianlah sedikit uraian mengenai Kemuliaan Bulan Ramadhan, semoga bermanfaat bagi penulis dan para pembaca yang budiman. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar