Berbahagialah Orang2 yg mempunyai sifat
Tawadhu’, karena dg sifat itu berarti telah memilki satu bekal utama
untuk menjadi hamba Allah yg sesungguhnya, sebab Allah berfirmandalam Al
Quran Surah Al Furqon ayat 63:
وعباد الرحمن الذين يمشون على الأرض هونا وإذا خاطبهم الجاهلون قالوا سلاما
“Dan Hamba2 Al Rahman itu ialah orang2
yg berjalan di atas Bumi dg Haun (Kerendahan hati dan apa bila orang
jahil mengata2i mereka, mereka mengucapkan kata2 yg mengandung
keselamatan (Salam)”
Dalam Tafsir Al Thobari di jelaskan Haun yg dimaksud antara lain adalah :
بالحلم والسكينة والوقار غير مستكبرين، ولا متجبرين، ولا ساعين فيها بالفساد ومعاصي الله
Dg Toleransi dan kesabaran hati, dan
ketenangan, dan wibawa tanpa ada kesombongan, dan tanpa ada kepongahan,
dan tidak berjalan dalam rangka membuat kerusakan dan Ma’shiyyat kepada
Allah.
Jika Shifat “Haun” ini belum melekat dan
meresap dalam jiwa raga seseorang, maka dapat di pastikan bahwa
terdapat 3 penyakit jiwa yg menjadi kebalikan dari sifat Tawadzu’ tadi,
yaitu :
1. ‘Ujub:
Ialah merasa lebih baik dan lebih
unggul dari orang lain, membanggakan kebaikan2 yg dia lakukan, melihat
dirinya telah aman dalam kesalihan pribadi dan sosial, Allah memberi
peringatan kepada orang2 yg memiliki shifat seperti ini dg FirmanNya
dalm Al Quran Surah Al Najm ayat 53:
الذين يجتنبون كبائر الإثم والفواحش إلا
اللمم إن ربك واسع المغفرة هو أعلم بكم إذ أنشأكم من الأرض وإذ أنتم أجنة
في بطون أمهاتكم فلا تزكوا أنفسكم هو أعلم بمن اتقى
(Yaitu) orang-orang yang menjauhi
dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan
kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih
mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan
ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu
mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang
bertakwa.
Orang yg mencukupkan dirinya hanya
menjauhi Dosa2 besar, dan menyepelekan dosa2 kecil karena mengira
dirinya telah aman dg keta’atan yg dia lakukan, sehingga dg tanpa terasa
sama saja dia melakukan dosa2 besar, karena dosa2 kecil yg di ulang2
itu sama saja dg melakukan dosa besar.
Al Lamam seperti yg terdapat dala Tafsir Al Samarqondi yg menuqil dari Imam Hasan sebagai berikut:
وروي عن الحسن أنه قال : { اللمم } هو أن يصيب النظرة من المرأة ، والشربة من الخمر . ثم ينزع عنه
Al Lamam adalah membiasakan memandang Wanita (Bukan Muhrim), meminum Khomar, kemudian seketika menghindari.
Kemudian menurut Al Mujahid . وروي عن مجاهد أنه قال : الذي يلم بالذنب Al Lamam Adalah apa yg dapat menyakitkan sebab Dosa.
Kita tentu ingat dg Kisah ‘Ulam Bani
Israel yg melakukan dosa kecil karena tipuan Iblis dg alasan agar
Keta’atannya bertambah, karena dia merasa telah melakukan keta’atan yg
luar biasa, sehingga dia meremehkan Dosa kecil unutk memancing Istighfar
setelahnya. Dia telah mengira dirinya telah bersih dari dosa!!!
Ada dua factor yg menyebabkan timbulnya
‘Ujub pada diri seseorang, yaiy factor internal (dalam diri sendiri),
hanya memperhatikan Nikmat tanpa mau memandang yg member Nikmat, wawasan
yg sempit, dan lalai akan hakikat diri sendiri menimbulkan pujian untuk
dirinya sendiri. Faktor eksternalnya adalah seperti penghormatan dan
pujian yg di berikan Masyarakat secara berlebihan, serta Komunitas yg
terbiasa dg sikap ‘Ujub.
Panggilan “Gus, Lora, Ning, Mbah, Pak
Yai” yg berangkat dari Keluarga seorang Tokoh Masyarakat, tidak lagi
memandang Sikap, ucap apalagi Karyanya, Namun ketika telah terbiasa dg
panggilan2 tersebut, jika ada yg berani menegur kesalahannya, mengkritik
atau menasihati, dia tidak dapat menerima, dia pikir apapun yg dia
lakukan harus di pandang dari sudut “Gusnya, Ningnya, Loranya, Pak
Yainya”. Anehnya lagi keluarga ikut mendukung, Masyarakat sekitar takut
Kuwalat, Sodara2nya bangga punya saudara Jadzab katanya.
2. Ghurur:
Dari segi bahasa Ghurur berarti adalah
Penipuan, sikap ini lahir dari ‘Ujub tadi yg memandang dirinya lebih
dari Orang lain, sehingga tega menipu diri sendiri dg tidak menghiraukan
pendapat Orang lain, Nasihatnya, tegurannya, kritiknya di pandang
sebagai hal yg bodoh, walaupun sebenarnya hati kecilnya membenarkan.
Sikapnya egois, tidak ada kebenaran kecuali keluar dari mulutnya
sendiri, sayalah yg berhak menasihati,Orang terhormat seperti aku inilah
yg harus di dengarkan pendapatnya, orang2 bodoh itu harus menurut dan
meng iyakan apa kataku!!! Katanya. Semua itu di lakukan semata2 untuk
mengejar kemulyaan Dunia saja, dan melupakan Akhirat.
Allah berfirman dalam Al Quran Surah Al Fathir ayat 5:
يا أيها الناس إن وعد الله حق فلا تغرنكم الحياة الدنيا ولا يغرنكم بالله الغرور
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah
adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan
kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan
kamu tentang Allah.
Yg di maksud فلا تغرنكم الحياة الدنيا
(Janganlah kehidupan Dunia memperdayakanmu) sebagaimana di jelaskan Imam
Baidlowi dalam Tafsirnya adalah فيذهلكم التمتع بها عن طلب الآخرة
Melupkanmu memikirkan Akhirat karena
mengejar kepuasan Dunia. Selanjutnya dalam menjelaskan ولا يغرنكم بالله
الغرور (dan janganlah kalian menipu Allah dg tipuanmu) adalah sebagai
berikut:
الشيطان بأن يمنيكم المغفرة مع الإِصرار على المعصية ، فإنها وإن أمكنت لكن الذنب بهذا التوقع كتناول السم اعتماداً على دفع الطبيعة
Iyalah bisikan Syaithon yg mengedepankan
ampunan Allah ketika sesorang itu menjalankan Ma;shiyyat, walaupun
besar kemungkinannya Allah mengamouni dosa2 ketika seseorang itu jatuh
dalam kemaksiyatan. Seperti menyengajakan meminum racun untuk
menghilangkan Penyakit.
3. Takabbur:
Congkak dan Sombong di sertai meremehkan
Orang lain dalam menolak kebenaran. Faktor utama Takabbur itu adalah
mersa telah lebih dahulu melaksanakan sebuah keutamaan, seperti pergi
berjihad, lama berdakwah, bertahun2 menuntut Ilmu dll.
Di karenakan merasa lebih dahulu
melakukan keutamaan2, dia akan mudah sekali memandang rendah Orang lain,
merasa lebih memhami Agama, lebih melaksanakan Sunnah, dll.
Kiranya masalah Takabbur ini semua Orang
tahu akibat buruknya, tak perlu berdalil dg hokum alam dan perabaan
jiwa saja kita sudah sepakat bahwa betapa buruknya Takabbur itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar