Wahabi Bertabarruk dengan Tanah Makam Ibnu Taimiyyah
Kelompok minoritas yang mengaku mengikuti dan membela sunnah
Nabi serta mengaku cinta Nabi, sudah dikenal hoby memvonis
syirik, musyrik kepada mayoritas muslimin yang bertabarruk ke
makam orang-orang shaleh. Bahkan mereka pun memvonis syirik
orang yang bertawassul dengan Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam.
Tapi faktanya, dengan bangga mereka menceritakan dalam salah
satu kitab karya ulama wahabi suatu kisah di mana pecinta Ibnu
Taimiyyah bertabarruk dengan tanah makamnya untuk
kesembuhan dari penyakit mata. Tak ada satu pun wahabi yang
memvonis syirik perbuatan ini, atau minimal mengkritik tulisan
ulama wahabi yang menulis kisah tersebut. Saya publish di sini
supaya para korban penipuan wahabi sadar dan mau merenungi
kerancuan dan kegalauan cara berpikir kaum wahabi-salafi ini.
Di dalam kitab yang berjudul ‘ Ar-Raddu Al-Wafir ‘ala man za’ama
bianna man summiya bi-ibni Taimiyyah kafir “ halaman : 135
karya Ibnu Nashiruddin ad-Dimasyqi yang ditahqiq oleh Zuhair
asy-Syawis (ulama yang diklaim ahli hadits sahabat Albani selama
40 tahun) disebutkan :
Diriwayatkan oleh Ibnu Hajji dari Al-Baththoihi Al-Mizzi, ia
berkata :
“ Ketika aku masih muda, dan putriku terkena penyakit mata. Aku
memiliki keyakinan pada Ibnu Taimiyah. Beliau juga sahabat
ayahku dan sering berkunjung pada ayahku. Maka aku berkata
dalam hati “ Aku akan datang ke makam Ibnu Taimiyah dan
mengambil tanah untuk aku jadikan cela mata putriku, akrena
putriku sudah lama sakit mata dan cela apapun belum bisa
menyembuhkannya. Maka aku dating ke kuburan Ibnu Taimiyah
lalu aku melihat seorag dr Baghdad sdang mengumpulkan tanah
kubur beliau.
Lalu aku bertanya kpdanya “ Apa yang sedang kau lakukan ? “
Ia menjawab “ Aku mangambil tanah Ini untuk aku jadikan tanah
celak bagi anak-anaku yang sedang sakit mata “.
Lalu aku bertanya lagi “ Apakah bermanfaat ?”
Ia menjawab “ Ya, dan ini sungguh mujarrob “. Maka aku
bertambah yakin atas tujuanku datang ke sini, lalu aku mngambil
tanah kubur Ibnu Taimiyah dan aku jadikan cela lalu kugunakan
(koleskan ke mata) pada putriku yang sedang tidur, maka
sembuhlah “. (Ar-Raddu Al-Wafir halaman : 135)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar